Minggu, 14 Desember 2014

Photoshop sebagai pendidikan yang menghasilkan



Photoshop sebagai pendidikan yang menghasilkan


Desain grafis atau pengeditan menggunakan aplikasi software khususnya Photoshop yang saat ini sangat di minati banyak kalangan, selain mendapatkan hasil yang terbaik dan tergolong sempurna, Photoshop juga bisa di jadikan sebagai penghasilan sampingan yang sangat menguntungkan. Software yang di buat oleh Adobe System ini, awalnya di rancang untuk gambar cetakan berbaris kertas, namun sekarang Photoshop banyak di gunakan Photographer digital, World Wide Web (biasa di singkat WWW) dan perusahaan iklan untuk menambahkan nilai kreatif dan ketertarikan nilai jual di masyarakat.
Saat pertama kali mengaktifkan Photoshop, area kerja terbagi menjadi beberapa bagian yaitu, Menu bar yang dapat membantu dalam bekerja, contonya Menu Layers, berisi menu yang menghubungkan pallete layers. Option Bar, berisi tentang tool  yang saat itu di gunakan. Toolbox, perangkat utama untuk mengedit gambar dan teks. Pallete well membantu untuk menata palet yang di gunakan. Pallete, membantu memonitor dan mengedit gambar. Tool box terbagi mejadi beberapa bagian, yang pertama Marque tool untuk menyeleksi gambar dengan berbagai bentuk, Move tool, untuk memindahkan objek teks maupun grafik, Lasso tool untuk membuat seleksi objek. Magic Wand Tool, untuk menyeleksi berdasarkan kesamaan warna. Crop tool, untuk membuang bagian objek yang tidak di gunakan. Slice tool untuk membuat potongan objek menjadi beberapa bagian secara otomatis. Photoshop juga dapat menggunakan beberapa model warna sebagai berikut, RGB color mode, Lab color model, CMYK color model, Grayscale, Bitmap, Duotone.
Menurut sejarahnya, Perangkat ini pertama kali diperkenalkan oleh Adobe pada tahun 1989 yang merupakan program grafis untuk sistem operasi Macintosh dari Apple. Aplikasi ini diciptakan oleh Thomas dan John Knoll, kakak beradik lulusan University of Michigan. Adobe membeli lisensi pada September 1988 atau awal musim gugur padahal sofware ini baru dibuat oleh Knoll bersaudara 3 bulan sebelumnya (Vicky-http://belajar-komputer-mu.com).
Selain itu kelebihan dari aplikisi Photoshop ini adalah menciptakan efek dan bisa menggunakan banyak variasi yang di sediakan Photoshop diantaranya, membuat tulisan dengan effect tertentu menjadi lebih kreatif dan inovatif dengan tool effect, membuat tekstur yang beragam dengan langkah langkah tertentu, mengedit foto dan gambar yang sudah ada misalnya mengubah objek foto seseorang menjadi gambar kartun dalam Desain Grafis di sebut Vector.
Kelemahan dari aplikasi ini adalah hanya bisa digunakan untuk menciptakan Image yang statis,  berkembangnya versi Photoshop sekarang ini, spesifikasi Komputer untuk menjalankan program Adobe Photoshop juga harus sudah tinggi dan yang pasti akan diimbangi oleh harga yang tinggi.
Faisal Hamzah Lubis, Kaprodi Ilmu Komunikasi Untara , mengatan Photoshop saat ini sangat bermanfaat untuk melatih kreatifitas mahasiswa dalam bidang praktik Mata Kuliah Desain Grafis dan Dasar – Dasar photografi. “Mata Kuliah Desain Grafis, dengan mengedit sebuah objek foto dengan menggunakan Photoshop  sangat efektif untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam dunia desain, selain itu mahasiswa juga bisa mendapatkan penghasilan sampingan dengan menjual hasil karya desain mereka ke pasaran, sehingga mereka lebih terpacu untuk  menciptakan sebuah produk dan menjadi bekal mereka agar setelah tamat kuliah nanti menciptakan lapangan kerja di dunia Desain Grafis dan Photografi yang setiap waktu berkembang dengan pesat dan mempunyai nilai jual yang tinggi”.  Photographer sekaligus editing Waroeng Potret ini juga selalu memberikan ruang sharing untuk seluruh mahasiswanya agar mereka dapat saling bertukar pikiran. “Mahasiswa sering berkumpul untuk sharing dan bertukar pikiran, karena masing-masing dari mereka mempunyai kelebihan masing-masing” katanya.

Komunitas Positif Semua Umur

Komunitas Positif Semua Umur

Saat ini banyak komunitas yang menyatakan bahwa visi dan misinya untuk menuju sesuatu yang lebih baik, lebih mengarah yang positif dan lain lain sebagainya sehingga di nilai baik di mata orang banyak. Padahal untuk membuat suatu komunitas itu tidak semudah yang kita pikirkan, membuat suatu komunitas itu bukan hanya mengajak orang orang untuk bergabung dan mengikuti aturan kita, tetapi bagaimana cara kita untuk menyatukan frekuensi yang integritas sehingga bermanfaat untuk seluruh anggota yang ada di komunitas tersebut, sehingga orang orang tertarik dan menawarkan diri untuk bergabung di komunitas itu. 
Komunitas bukan ajang untuk gaya gayaan agar di lihat gaul atau manusia yang maju tetapi sebagai sarana untuk perkembangan diri agar mendapatkan penghargaan. Komunitas pun juga harus mempunyai nama, dan nama itu pun harus bisa di sama kan dengan tindakan di dalamnya, contoh, komunitas Photographer Model Medan (PMM) kegiatan di dalamnya adalah berfoto menggunakan Camera ada modelnya dan mempunyai nilai seni yang tinggi. 
Komunitas atau genk mempunyai arti yang sama namun penempatannya saja yang berbeda, komunitas atau genk adalah kumpulan orang orang yang mempunyai hobi atau minat yang sama sehingga ada tempat untuk mereka saling bertukar pikiran agar dapat mengembangkan hobi tersebut., contohnya saja genk  motor, banyak yang berfikiran genk motor adalah pembuat keributan dan keberadaannya sangat meresahkan masyarakat, padahal di sisi lain ada genk motor Harley yang peminatnya sangat banyak, tetapi mereka mereka menyebutnya bukan genk  motor Harley tetapi Club  motor Harley. 
Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kumpulan genk tidak mendapatkan nilai yang baik, tetapi dari sisi lain kalau genk hampir sama dengan komunitas yaitu kumpulan orang orang yang mempunyai minat atau hobi yang sama.
Komunitas yang baik adalah komunitas yang dapat di ikuti oleh semua umur, itu artinya di dalamnya tidak hanya anak muda saja atau orang tua saja, tetapi anak muda dan orang tua dapat bergabung menjadi satu dan saling melengkapi. itu karena orang tua lebih memahami nilai dan ilmu kehidupan dan anak muda lebih mengerti perkembangan zaman, sehingga orang tua pun dapat mengikuti arus perkembangan zaman dan anak muda juga dapat beretika baik di masyarakat. Komunitas positif apa bila memiliki kegiatan positif dan dapat membentuk karakter yang positif pula. Di dalam sebuah komunitas bukan hanya mengumpulkan orang sebanyak banyaknya, tetapi di dalamnya juga ada anggaran untuk memenuhi kebutuhan di setiap kegiatannya, kegiatan di dalam sebuah kumunitas bukan hanya kumpul kumpul membicarakan pemasalahan dan mencari solusi, tetapi juga memiliki kegiatan yang juga mensejahterakan anggotanya dalam bentuk materi, sehingga komunitas tersebut benar benar menjadi komunitas yang positif dan menginspirasi setiap orang. Di dalam sebuah komunitas pun juga ada pelatihan, pembelajaran, dan pertemuan menurut hirarki, fungsinya agar mendapatkan nilai etika dan juga sebagai pemicu berkembangnya komunitas tersebut. Tenggang rasa dan hasrat untuk mencoba sesuatu yang baru pun juga di butuhkan di sebuah komunitas, selama itu masih di jalurnya tidak masalah, karena untuk mencapai suatu perkembangan di butuhkan suatu keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru.

Selasa, 04 November 2014

Yang Muda Yang pengusaha

Yang Muda Yang pengusaha

 

Pada hari Sabtu ,1 November 20014, FODISKOM  atau Forum Diskusi Komunikasi mengadakan seminar yang bertema “Be young and creative entrepreneur” yang bertujuan agar generasi muda menjadi pengusaha di masa yang akan datang dan membangun karakter Enterpreneur dalam jiwa pekerja, karena banyak orang yang melakukan profesi apapun setelah tamat kuliah agar tidak dinilai sebagai pengangguran, bahkan pekerjaannya pun sering tidak sesuai dengan bidang yang di ambilnya semasa kuliah dulu. Seperti yang di jelaskan kakak Cut Andyna pemilik dari KAMUS atau kaus muslim, pada tahun 2018 nanti, ada 53.000 mahasiswa dari berbagai macam perguruan tinggi yang ada di Medan menjadi wisudawan atau sarjana yang akan bersaing memperebutkan pekerjaan, tapi faktanya mencari pekerjaan tidaklah mudah bahkan sangatlah sulit. Maka dari itu entrepreneurship lah solusinya, mengapa? Karena waktu, tempat, dan hasilnya hanya kita yang mengatur. Lantas dari mana kita bisa memulai menjadi entrepreneurship? Yang pertama kita harus memilih usaha yang bisa kita buat, sebagai contoh kak Cut Andyna yang berbisnis kaos sablon, Al-Quran pelangi, Frame Pop Up, yang di pasarkan melalui media on-line dan TANPA MODAL, karena menurut beliau, untuk membuka usaha tidak terlalu di butuhkan budget yang besar, tempat lokasi pemasaran yang strategis atau sering di lewati banyak orang seperti di mall atau distro distro unik, tetapi modal yang sesungguhnya adalah Fokus, Yakin, Strategi & doa, dan dia memasarkan produknya menggunakan gadgetnya ke media sosial, dan juga ke banyak komunitas khususnya yang ada di medan bahkan produknya Al-Quran pelangi sudah sampai ke negeri tetangga, selain pemilik KAMUS MEDAN beliau juga seorang dosen di salah satu universitas di Medan.
Jadi,bekrja di suatu tempat itu buknlah sebuah cita-cita, berwirausahalah, karena setinggi apapun jabatan anda di sebuah perusahaan anda tetaplah seorang karyawan, tapi sekecil apapun bisnis usaha yang anda kerjakan, anda tetaplah bosnya. Rasul pun juga berkata “hanya pedaganglah yang tidak pernah merasakan suatu kemiskinan”. Sama juga seperti yang di sampaikan oleh dedi irawan, pemilik dari Waroeng Potret, yang memulai usahanya sejak SMP sebagai pemungut banrang bekas pakai, dan membantu tetangga yang ada di gang rumahnya membuang sampah dengan upah 2000 perhari di setiap rumah. Untuk membuat suatu bidang usaha atau bisnis, kita harus salami dulu ilmunya, seperti beliau yang tidak sengaja menyukai foto, akhirnya di keluarganya untuk mengabadikan momen suatu acara, yang hasilnya di Upload ke jajaring sosial miliknya dan ternyata banyak orang yang suka, sampai akhirya beliau memilih untuk membeli camera DSLR dan belajar desain grafis, sehingga dia bekerja sama dengan temannya yang memiliki hobi yang sama, untuk membuka studio yang bernama Waroeng Potret. Artinya, setiap kegitan membutuhkan keyakinan, dan bisnis yang berawal dari hobi haruslah di mulai dari hal yang kecil dahulu. Enterprenuer berasal dari bahasa Prancis, Entreprendre yang artinya bertanggung jawab, menurut bahasa Inggris, enterpreneur artinya pengusaha, dan menurut KBBI adalah wira yang artinya pahlawan; laki-laki; bersifat jantan(berani). Itu artinya seorang enterpreneur adalah seorang pengusaha yang berani mengambil keputusan untuk menjalankan bisnis usahanya, dengan kreatifitas dan gagasan inovatif yang berani, dapat membuat setiap pengusaha mampu menuju puncak kesuksesan.
Dengan menumbuhkan mental seorang wirausaha melalui proses yang berkelanjutan, yaitu belajar, lalu berlatih, setelah itu bertindak,
maka akan sukses yang berkelanjutan, tentulah semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi kalau kita ada kemauan pasti ada jalan.
Sesi akhir acara di tutup dengan Tanya jawab yang memberikan kesimpulan bahwa, tidak ada pengusaha yang sukses secara instan, dan untuk memulai usaha modalnya hanyalah keyakinan, tindakan, doa, dan fokus. Tidak harus dengan modal uang yang besar, dan tempat yang strategis, tetatpi bagai mana cara kita memasarkannya dengan cara yang efektif dan tidak mengeluarkan tenaga yang banyak namun dapat menghasilkan keuntungan yang lebih. Dan yang paling penting hindarkan sikap apatis atau mengandalkan perasaan sendiri, karena itu dapat menjadi penghambat untuk perkembangan bisnis usaha kita.



Jumat, 17 Oktober 2014

Dampak Media Sosial Dalam Pergaulan Remaja

Dampak Media Sosial Dalam Pergaulan Remaja
    Media sosial saat ini bukanlah menjadi hal yang asing lagi di masyarakat, bahkan sudah menjadi rebutan untuk mencurahkan berbagai macam ekspresi maupun perasaan bahkan penggunanya pun dari berbagai kalangan dan tak pandang usia. menurut buku A Social History Of Media (Marshall Mc Luhan, 2000:xi) "Prihal media elektronik dengan beragam perkembangan teknologinya yang semakin canggih, kebanyakan kita belum memahaminya.Kebanyakan kita terbawa hanyut, meskipun dengan kontrol berjarak -remote controle- pemirsa yang mempunyai alat praktis untuk melakukan pilihan". Nah bagaimana kalau anak di bawah umur sudah bisa atau ahli di bidang sosial media? apakah dampak positif dan negatifnya bagi mereka? dan apa yang harus kita lakukan sebagai manusia yang lebih memahami fungsi sosial media?. Sosial Media saat ini sangat banyak dan luas bahkan untuk mengaksesnya pun sangat mudah, mulai dari friendster  di awal tahun 2000 menyusul facebook, twitter ,path,  dan aplikasi aplikasi sosial lainnya.
     Sejarah Sosial Media. Sosial media yang kita kenal saat ini mengalami proses transformasi atau proses perubahan untuk lebih sempurna lagi, dimulai dari surat menyurat, lalu adanya telepon, radio, televisi, untuk menyampaikan pesan (komunikasi massa), setelah itu muncul mesin ketik, komputer, berkembang lagi menjadi komputer yang bisa mengirim dan menerima e-mail (1.O) dan berkembang lagi menjadi sosial media yang kita kenal saat ini (2.O), A Social History Of Media (Marshall Mc Luhan, 2000:xi) "mesin cetak Gutenbergmembuat karya tulis berkembang sebagai kreativitas dan karya terbuka, populer. Memicu perkembnganilmu pengetahuan serta pendidikan rakyat banyakfilm dan radio memperkayabudaya baca". Dengan syarat hanya mempunyai alamat e-mail dan jaringan signal telepon (paket internet, modem, atau sinyal wifi), dan fasilitas untuk mengaksesnya pun lebih sederhana dan canggih yaitu melalui telepon genggam kita atau gadget yang sekarang semakin tahun semakin canggih. (http://books.google.co.id/books)
   Hukum Sosial Media
 1. Hukum Mendengarkan
Sukses memasarkan produk dengan konten dan media sosial membutuhkan lebih banyak 

mendengarkan dibandingkan berbicara.
 2. Hukum Fokus
Lebih baik anda fokus dibandingkan melakukan segala hal tapi setengah-setengah.

 3. Hukum Kualitas
Kualitas mengalahkan kuantitas. Lebih baik memiliki 1.000 koneksi yang sudah pasti membaca, berbagi, dan membicarakan konten anda dengan sesamanta dibandingkan 10.000 koneksi yang menghilang setelah satu kali saja berhubungan dengan anda. 

4. Hukum Kesabaran
Pemasaran melalui konten dan media sosial tidak sukses dalam waktu semalam.

 5. Hukum Meracik Konten
Apabila anda mempublikasikan konten yang luar biasa dan berkualitas, serta bekerja untuk membangun audiens online anda yang berisikan followers yang berkualitas, mereka akan membaginya dengan audiens mereka sendiri, baik di Twitter, Facebook, LinkedIn, blog pribadi, dan sebagainya. (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/09/09/104000626)

     Medaia sosial meliputi 
 Media Soial adalah sarana untuk berorganisasi yang di lakukan satu sama lain secara online yang bertujuan untuk berkomunikasi secara jarak jauh dalam waktu yang singkat.
Sosial media terbagi menjadi beberapa kelompok :
 1. Social Networks, media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi
 2. Discuss, media sosial yang memfasilitasi sekelompok orang untuk melakukan obrolan dan diskusi.
 3. Share, media sosial yang memfasilitasi kita untuk saling berbagi file, video, music, dll.
 4. Publish, (wordpredss, wikipedia, blog, wikia, digg, dll).
5. Social game, media sosial berupa game yang dapat dilakukan atau dimainkan bersama-sama (koongregate, doof, pogo, cafe.com, dll).
6. MMO (kartrider, warcraft, neopets, conan, dll).
7. Virtual worlds (habbo, imvu, starday, dll).
8. Livecast (y! Live, blog tv, justin tv, listream tv, livecastr, dll).
9. Livestream (socializr, froendsfreed, socialthings!, dll).
10. Micro blog (twitter, plurk, pownce, twirxr, plazes, tweetpeek, dll).
Dari poin-poin di atas pasti tidak lepas dari keseharian kita, di kegiatan apa pun, kapan pun, dan di mana pun, kita juga sering mengabaikan dan melalaikan tugas, lingkungan kita karena hal tersebut, seperti yang di tulis Rafi Saumi Rustian (113040154) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Unpas"
Sosial media meghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang maupun waktu, dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain dimanapun mereka bereda dan kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka, dan ttidak peduli siang atau pun malam." (http://www.unpas.ac.id)
  Efek positif dan negatif sosial media
 Namanya juga sosial media, pasti tak lepas dari positif dan negatif, contoh positifnya untuk kita sebagai pelajar dan mahasiswa pasti lebih gampang untuk mendapatkan informasi, dan referensi untuk menyelesaikan tugas tugas, nah apa dampak negatifnya? kalau sudah selesai pasti lanjut buka jejaring sosial seperti facebook twitter dll, yang terkadang membuang buang waktu. "Menurut psikolog dan direktur Media Psychology Research Center, Dr Pamela Rutledge, keinginan memotret, mem-posting, dan mendapatkan "likes" dari situs jejaring sosial merupakan hal yang wajar pada setiap orang.
Keinginan ini dipengaruhi rasa kita pada hubungan sosial. Hal ini sebetulnya sama dengan saat orang mengatakan betapa bagus baju yang kita kenakan. Secara biologis, pengakuan sosial merupakan kebutuhan, bahkan ada area pada otak yang dikhususkan untuk aktivitas sosial," kata Rutledge.(http://www.tribunnews.com/kesehatan/2013/12/18)
  Dari kesimpulan di atas menjelaskan bahwa media sosial itu fungsi utamanya adalah untuk saling berkomunikasi jarak jauh, dengan tampilan yang dapat membuat pesan yang kita sampaikan dapat di terima dengan sempurna, jadi gunakan lah media sosial sesuai keperluan, bukan hanya semata mata untuk menghibur diri.
*perbaikan
   

Selasa, 14 Oktober 2014

Penulisan Ilmiah kalimat efektif dan pengembangan paragraf (8 Oktober 2014)

Penulisan Ilmiah kalimat efektif dan pengembangan paragraf
 

 PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF.

Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, dan jelas serta mudah dipahami oleh si pembaca. Kalimat efektif harus sesuai dengan kaidah bahasa (memiliki unsur subjek dan predikat), singkat (tidak berbelit-belit), enak dibaca, dan sopan. Jadi, pengertian efektif dalam kalimat ialah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Hal yang harus diungkapkan dalam kalimat efektif, yaitu kalimat yang menimbulkan daya khayal pada pembaca, minimal mendekati apa yang dipikirkan penulis.

Ciri kalimat efektif:

1. Kesepadanan dan kasatuan (S,P,O,K, makna dan tanda baca).

2. Kesejajaran bentuk (kata sifat + kata kerja).

3. Penekanan dalam kalimat ( di awal kalimat dan kalimat di ulang).

4. Kehematan dalam penggunaan kata (simple).

Contoh:

"Banyak dari kita yang gemar memelihara berbagai jenis burung-burung".
Jika dicermati, kalimat di atas kurang efektif karena ada penggunaan kata yang berlebihan. Penggunaan kata yang berlebihan itu terlihat dari munculnya kata berbagai dan burung-burung. Kata berbagai sudah menyatakan jamak (banyak), begitu pula dengan kata burung-burung. Jadi, agar kalimat di atas efektif, maka bentuk kalimatnya dapat kita ubah menjadi:
"Banyak dari kita yang gemar memelihari berbagai jenis burung."
 

  PENGERTIAN PENGEMBANGAN PARAGRAF.

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.  

Macam-macam Paragraf

 A. Berdasarkan sifat dan tujuannya paragraf dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1)    Paragraf pembuka
Paragraf pembuka merupakan paragraf yang berperan sebagai pengatur untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan
2)    Paragraf penghubung
Paragraf penghubung ialah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan penutup yang berisi uraian masalah yang dibahas.
3)    Paragraf penutup
Paragraf penutup ialah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan.

B. Berdasarkan kalimat utamanya, paragraf terbagi menjadi:

1)    Paragraf deduksi
Paragraf deduksi ialah paragraf yang kalimat utamanya terletak diawal.

2)    Paragraf Induksi
Paragraf induksi adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhira paragraf

3)    Paragraf kombinasi (campuran)
Paragraf kombinasi ialah paragraf yang kalimat utamanya terletak diawal dan diakhir paragraf.

PENGEMBANGAN PARAGRAF

1. Cara pertentanagan.
 Biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh : Orang yang suka memberi dengan ikhlas hidupnya tak pernah kekurangan, berbeda dengan orang yang kikir, jiwanya tertekan karena harus pelit.
2. Cara  perbandingan.
Biasanya menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh : Hidup jangan seperti lalat yang suka makan barang-barang busuk, akan tetapi hiduplah seperti lebah yang hanya makan sari bunga yang wangi dan manis yang memberikan banyak keuntungan bagi makhluk lain.

3. Cara analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
Contoh : Peran gizi bagi kesehatan manusia tidak bisa ditawar-tawar lagi, tubuh ibarat mobil, mobil perlu bensin untuk jalan, manusia pun perlu beras untuk berenergi.

4. Cara Contoh- contoh
Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh: Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya : Bapak A memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.

5. Cara sebab akibat
Dilakukan jika menerangkan suatu kejadian. Ungkapan yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
Contoh : Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Smk mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, sekolah sering bolos, akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani enjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.

6. Cara definisi
adalah, yaitu, ialah, merupakan kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi.
Contoh : Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.

7. Cara klasifikasi
Adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh : Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan sebuah proses, melukiskan keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf yang isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain. Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf deskriptif, paragraf naratif, paragraf persuatif, dan paragraf argumentatif.
8. Cara fakta 
Pengembangan paragraf dengan cara ini mula-mula dikemukakan pendapat umum yang menjadi pikiran pokok kemudian kalimat-kalimat penjelas yang merupakan fakta-fakta yang meyakinkan pendapat tersebut. Berikut ini contoh pengembangan paragraf dengan cara tersebut:
Banyak ilmuwan Indonesia yang tidak dapat menggunakan paragraf secara efektif. Kagagalan ini terjadi karena tidak dipahaminya fungsi paragraf sebagai pemersatu kalimat-kalimat yang koheren serta berhubungan secara sebab dan akibat untuk menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema. Oleh karena itu, sering dijumpai tulisan yang sukar dipahami sebab tidak jelas pemisahan bagian-bagiannya untuk menghasilkan argumen yang meyakinkan.

9. Cara proses (tahap demi tahap)
Pada pola paragraf proses merupakan termasuk jenis paragraf deskriptif. Paragraf proses yaitu paragraf yang menjelaskan atau menginformasikan suatu proses terjadinya atau proses bekerjanya sesuatu urutan langkah.

Contoh Pola Pengembangan Paragraf  Proses:

Tentunya kita semua mengetahui makanan yang bernama tempe. Tempe yang sering kita konsumsi merupakan makanan murah dan bergizi.  Banyak protein yang dikandung oleh tempe. Cara membuat tempe pun tidaklah sulit. Bahan yang akan diolah mudah diperoleh, yaitu kacang kedelai atau kacang-kacangan lain. Namun, bahan yang biasanya digunakan adalah kacang kedelai. Untuk membuat tempe, langkah yang  pertama kali dilakukan yaitu mengambil kedelai yang sudah kita siapkan sebelumnya.  Kita pilih terlebih dahulu kedelai yang bagus dan bersih. Kemudian, cuci bersih dengan air yang mengalir, dan kita rebus sampai terlihat masak. Rebusan tempe yang masih panas tersebut dibiarkan satu atau dua jam sehingga menjadi dingin.  Kulit kedelai masih melekat walaupun ada juga yang sudah mengelupas. Sekarang usahakan supaya kulit kedelai mengelupas semua. Caranya, masukkan kedelai ke dalam bakul, letakkan di bawah pancuran air dan aduk secara terus-menerus. Lakukan hal itu sampai kedelai terkelupas semuanya. Sambil membersihkan kedelai, didihkan air didalam panci besar, kemudian masukan kedelai yang telah dibersihkan dan rebus hingga empuk, setelah terlihat empuk, angkat dan buang airnya. Cuci kedelai dibawah air mengalir untuk membuang sisa kulit arinya, kemudian tiriskan hingga kering. Atur kedelai didalam wadah dengan permukaan lebar, setelah dingin taburi permukaan kedelai dengan ragi tempe, aduk hingga merata, kemudian masukan kedelai yang telah diberi ragi kedalam plastik secara merata, tutup rapat ujungnya, kemudian lubangi plastik tersebut secukupnya untuk udara. Simpan bungkusan tempe tersebut ditempat yang terdapat sirkulasi udaranya selama kurang lebih 35 jam.

MACAM-MACAM PARAGRAF.

Paragraf terbagi empat macam, yaitu:
1. Paragraf deduktif.
 Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf, kemudian diikuti kalimat kalimat penjelas.
Contoh paragraf deduktif :
   Pemuda warga desa Tenteram memutuskan melaksanakan jam belajar masyarakat dengan tertib. Sebelumnya, banyak anak sekolah yang dibiarkan di luar rumah, dan hanya duduk duduk di pinggir jalan pada saat jam jam belajar. Para pemuda mulai mendatangi orang tua dan memberi pengertian pentingnya belajar bagi anak anak mereka. Apabila warga menemukan anak-anak mereka sedang kumpul - kumpul di pinggir jalan pada saat jam belajar, mereka akan diperingatkan dan diajak untuk belajar bersama. Jam belajar masyarakat dimulai pukul18.00 sampai pukul 20.00.
2. Paragraf induktif.
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi penjelasan- penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama.
Paragraf Induktif sendiri dibagi menjadi 3 yaitu :
1. generalisasi
adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama paragraf.
2. Analogi
merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama.
Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain.
3. Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta yang mempunyai pola hubungan sebab-akibat.
Contoh Paragraf Induktif :
Banyak pedagang kaki lima yang entah bagaimana awalnya, seperti mengelompokkan diri hanya dengan menjual jenis barang tertentu di sebuah trotoar tertentu. Selanjutnya, tampillah trotoar tersebut sebagai etalase khusus. Bahkan, banyak barang khas trotoar terkenal di Jakarta yang tidak bisa dijumpai di toko-toko resmi. Dari suasana tersebut ternyata banyak trotoar yang akhirnya menjadi terkenal karena penampilanya yang khas.
3.Paragraf deduktif-induktif (campuran)

Pengertian Paragraf Campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal dan akhir paragraf.
contoh paragraf campuran :
Saat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan Negara. Bagia pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan perekonomian Negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Karna yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.
 4. Paragraf deskriptif (menggambarkan situasi).

Pengertian Paragraf Deskripsi
adalah paragraf yang isinya melukiskan suatu objek dengan rangkaian kata-kata yang dapat merasang indra pembaca. Artinya penulis menginginkan agar pembaca bisa ikut melihat, mendengar dan merasakan melalui tulisan yang ditulisnya.
Contoh Paragraf Deskripsi :
Kantor itu dicat merah menyala, mencolok dibandingkan dengan kantor sejenis di komplek itu. Ketika kami masuk, kami melihat lobi kantor yang cukup berantakan. Meski berantakan, fasilitas di kantor itu lengkap. Masih ada sofa yang bisa dipakai duduk. Di belakang lobi ada ruangan tertutup dengan menyisakan lorong untuk masuk ke lantai atas. Di dinding lorong tertempel foto - foto kegiatan kantor serta beberapa piagam penghargaan.
 
*sekian, semoga bermanfaat :)